Siklus Hidup Perangkat Lunak
Seperti halnya organisma, perangkat lunakpun
mengalami apa yang disebut siklus hidup, yakni, diciptakan, berkembang dan
kadang-kadang mati. Pengembangan perangkat
lunak (software) melewati beberapa
tahapan mulai dari software itu direncanakan, dikembangkan, diujicobakan,
diimplementasikan sampai dengan pemeliharaannya. Bila dalam pemakaian software
tersebut timbul masalah kritis yang tidak dapat diatasi pada saat pemeliharaan,
maka perlu dikembangkan suatu software baru yang dapat merupakan versi
perbaikan atau baru sama sekali. Di sini prosesnya akan berulang dari awal
kembali, hal seperti inilah yang dimaksud dengan siklus hidup perangkat lunak. Siklus
hidup perangkat lunak sering juga disebut dengan software life-cycle (Pressman, 1982) atau system life cycle--SLC (Martin 1994, McLeod 1995), dan karena
siklus ini sesungguhnya merupakan suatu rangkaian panjang pengembangan sistem,
maka SLC juga merupakan system
development life cycle--SDLC (Martin 1994, McLeod 1995).
Dalam pengembangan
sistem, SDLC telah digunakan selama puluhan tahun, karenanya banyak deskripsi
sekitar SDLC. Setiap deskripsi menyertakan sejumlah fase dan tahap yang berbeda
dan menggunakan penamaan yang berbeda-beda juga, meski maksud dan tujuannya
tetap sama. Pressman membagi SDLC menjadi tiga fase yaitu planning phase (software planning,
software requirement analysis and design),
development phase (preliminary design, detailed design, coding, testing) dan maintenance phase; tiga fase menurut Martin adalah definition phase (feasibility analysis,
requirement definition), construction
phase (system design, system building, system testing) dan implementation phase (installation,
operation and maintenance); sedang McLeod mengelompokkannya ke dalam lima fase
yaitu planning phase, analysis phase,
design phase, implementation phase dan use
phase.
Gambar
1. Fase-fase SDLC menurut Roger S. Pressman (1982)
Gambar
2. Fase-fase SDLC menurut E. Wainright Martin (1994)
Gambar 3.
Fase-fase SDLC menurut Reymond McLeod, JR. (1995)
Pendekatan dengan SDLC ini
biasanya digunakan oleh departemen sistem informasi untuk memberikan pengertian
yang jelas tentang apa yang seharusnya disertakan dalam pengembangan suatu
sistem aplikasi. Kejelasan ini sangat diperlukan karena pengembangan sistem
lebih sulit untuk dilakukan daripada kelihatannya. Beberapa sistem bahkan lebih
sulit lagi untuk dikembangkan karena tidak seorangpun yang benar-benar tahu apa
yang seharusnya dikerjakan oleh sistem dan bagaimana mengerjakannya.
2.2.2. Tahapan Pengembangan
Perangkat Lunak
SDLC
menjelaskan kegiatan apa saja yang diperlukan dalam suatu pengembangan
sistem. Karena pengembangan sistem
merupakan aspek kritis dalam penggunaan teknologi informasi, maka dalam bagian
ini akan dijelaskan lebih detil tentang SDLC.
Gambar 4. System Development Life Cycle
Tiga fase dalam SDLC lebih mudah untuk
dimengerti dibanding dengan tahap-tahap yang ada dalam setiap fase. Definition phase mendefinisikan dengan tepat apa yang harus dilakukan sistem secara detil sehingga spesialis
komputer dapat membangun sistem yang diperlukan. Dalam construction phase, departemen (spesialis) sistem informasi
mengembangkan sistem agar dapat bekerja. Dalam implementation phase sistem yang baru dipasang (installed), dioperasikan dan
dimodifikasi sehingga sistem itu selalu dapat memenuhi kebutuhan organisasi
yang selalu berubah.
0 comments:
Posting Komentar